Info

Ust. Faris Khoirul Anam Ulas Lagu Aisyah Putri Abu Bakar

Beji, NU Bangil Online – Ust. Faris Khoirul Anam mengulas lagu Aisyah diputri Abu Bakar memadukan dialog dan kutipan hadits di branda FBnya sebagai berikut.

(1) “Aku ingin kisah ini sampai pada para wanita”

Nabi memperlihatkan kepada Aisyah orang-orang Habashah yang sedang bermain pedang di masjid. Aisyah bersandar ke bahu Nabi, lalu menempelkan wajahnya ke pipi suaminya itu.

Tak berselang lama ada orang memanggil. Dia ingin bertemu Nabi.

“Sudah cukup, Aisyah,” ujar Nabi.

“Rasulullah, jangan terburu.”

“Sudah cukup, istriku.”

“Jangan terburu, wahai utusan Allah. Bukan melihat anak-anak bermain itu yang aku suka. Namun aku ingin kisah ini sampai pada para wanita, bagaimana kedudukan Nabi di sisiku, dan kedudukanku di sisinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

(2)
Berlomba Lari

Sepulang dari peperangan, Nabi meminta para sahabat berjalan lebih dulu. Apa yang akan Nabi lakukan?

Beliau “menantang” Aisyah yang ikut dalam rombongan itu untuk berlomba lari.

Aisyah yang kala itu masih muda dan tenaganya masih kuat, berhasil mengalahkan Nabi.

Namun setelah sekian lama, juga dalam perjalanan sepulang perang, Nabi menantangnya kembali. Aisyah waktu itu sudah bertambah usia dan berbadan gemuk. Maka kali ini Nabi memenangkan perlombaan itu.

“Ini untuk menebus kekalahanku yang dulu,” sindir Nabi sambil menepuk pundak istrinya.

(3)
Berlindung di balik Punggung Rasulullah

Syahdan dalam kisah lain, terjadi perselisihan antara Nabi Muhammad dengan istrinya, Aisyah. “Apakah engkau mau Umar yang menjadi penengah kita?” tanya Nabi.

“Tidak, aku tak mau Umar yang menjadi penengah. Dia orangnya keras,” jawab Aisyah.

“Apakah engkau mau ayahmu saja yang menjadi penengah?”

“Ya.”

Rasulullah lantas mengutus orang untuk memanggil Abu Bakar, ayahanda Aisyah. Tak berselang lama, Abu Bakar datang.

“Kamu yang bicara, apa aku?” tanya Nabi pada Aisyah, di depan ayahnya.

“Kamu yang bicara, dan jangan katakan kecuali yang benar,” jawab Aisyah, masih dengan emosinya.

Mendengar ucapan Aisyah itu, sontak Abu Bakar mengangkat tangan untuk menampar putrinya itu.

Dalam benaknya terpikir, bagaimana mungkin putrinya mencurigai Rasulullah tidak berkata benar?

Aisyah berlari, berlindung di balik punggung Rasulullah.

“Aku tidak mengundangmu kemari untuk melakukan ini,” tutur Nabi Muhammad kepada Abu Bakar.

Saat Abu Bakar, mertua sekaligus sahabatnya itu keluar, Nabi meminta Aisyah untuk mendekat kepadanya.

Aisyah menolak.

Melihat itu Nabi tersenyum. “Bukankah barusan engkau menempel erat di punggungku?”

Begitu Abu Bakar kembali masuk ke rumah Nabi, ia telah mendapati putri dan menantunya itu bercanda tawa.

“Libatkan aku dalam perdamaian kalian, sebagaimana sebelumnya kalian telah melibatkan aku dalam peperangan kalian,” ujarnya. (HR. al-Hafizh al-Dimasyqi)

(4)
“Ya Uweish”

Apabila Aisyah marah, Nabi mengusap hidungnya dan berkata, “Ya Uweish (panggilan sayang Aisyah, pen), katakanlah, ‘Ya Allah, Tuhannya Muhammad, ampunilah dosaku, hilangkan kemarahan hatiku, dan selamatkan aku dari fitnah yang menyesatkan.”

(Faris Khoirul Anam, The Amazing Rasulullah, 2019)

Tags

LTNNU Bangil

LTN NU Bangil merupakan lembaga yang bertanggung jawab mempublikasikan kegiatan-kegiatan PCNU Bangil, mulai dari level kepengurusan cabang, lembaga, banom, mwc dan ranting.
Back to top button
Close
Close