Rembang, NU Bangil Online
Sebagai unit organisasi terkecil yang bergerak di level desa dan kelurahan, Pengurus Ranting NU (PRNU) desa Rembang, Kec. Rembang, Kab. Pasuruan, menggelar rapat koordinasi dan penyiapan program kerja selama kepengurusan ke depan.
Rapat koordinasi yang dikemas dengan istilah “Ngopi” alias ngolah inspirasi ini dihelat di kediaman ketua Tanfidziyah Ranting Rembang, Gus Rokhim, Ahad (18/08/2019) pukul 20.00 – 22.30 WIB.
Dalam sambutannya, Gus Rokhim menyampaikan rasa terima kasih karena di tengah kesibukan para pengurus definitif, acara rapat koordinasi dapat terlaksana dengan baik, dan merupakan pertemuan pertama kali pasca pelantikan pengurus beberapa bulan sebelumnya.
Pada sesi diskusi, Gus Sukron, salah satu dewan pengasuh Pesantren Raudlatul Hamdi menandaskan bahwa eksistensi NU Ranting desa Rembang selama ini masih tumpang tindih. Hal itu terjadi karena kegiatan ranting hampir selalu berbarengan dengan kegiatan MWC NU Rembang.
Usulan lain muncul dari Muhsin, pengurus Pagar Nusa MWC Rembang, yang menjelaskan bahwa kepengurusan Pagar Nusa harus ada di tiap-tiap ranting. “Maka, saya memohon untuk mengatur kepengurusan di tingkat ranting,” imbuhnya.
Hadir pada kesempatan ini, Gus Abdurrahman atau biasa dikenal Gusdur, salah satu pengurus MWCNU Rembang, yang menghimbau agar ketua Ranting NU sebisa mungkin hadir pada tiap-tiap acara di masyarakat. Sebab, acara keNU-an di desa Rembang sesungguhnya sudah jalan.
“Ada manaqiban, ada Ishari, ada Banjarian, ada muslimatan. Maka, pengurus ranting hanya cukup ikut terlibat aja,” tukasnya.
Sesi diskusi akhirnya memunculkan kesepakatan, bahwa selain intensifikasi pelestarian dan pelembagaan tradisi NU seperti tahlil, manaqib, banjari, Ishari dll., pengurus yang baru ini akan menyelenggarakan acara insidentil berupa PHBI dalam rangka mengagungkan bulan Muharram, yang dikemas dalam bentuk Pengajian Akbar dan santunan anak yatim.
Program yang bakal dihelat bulan depan ini akan dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Rais Syuriah PRNU Rembang, KH. Badrus Shofi, terutama mengenai mekanisme persiapan dan pelaksanan kegiatan tersebut. (bee)
