![](https://www.nubangil.or.id/wp-content/uploads/2022/03/IMG-20220301-WA0028-780x470.jpg)
Beji, nubangil.or.id – Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPNU) Beji mengadakan pendidikan dan pelatihan (Diklat) administrasi di aula Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Beji Ahad (27/02/2022).
Kegiatan yang diikuti oleh puluhan peserta dari seluruh sekretaris Pimpinan Ranting (PR) dan Pimpinan Komisariat (PK) se-PAC Beji ini, bertujuan untuk menyelaraskan sistem administrasi di tingkat Pimpinan Ranting (PR) maupun Pimpinan Komisariat (PK) IPNU-IPPNU di PAC Beji.
Dalam Diklat, peserta diajarkan bagaimana membuat surat menyurat yang benar, cara membuat proposal, cara mengatur ukuran di word/ kop surat, Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ), serta berkas permohonan SK sesuai ketentuan organisasi yang berlaku.
Sekretaris PC IPNU Bangil M. Ja’far mengatakan, administrasi itu dibukukan, dilampirkan, dan dijadikan berkas supaya generasi selanjutnya bisa belajar dari administrasi tersebut.
“Kualitas sebuah organisasi dilihat dari tertib dan rapinya sebuah administrasi. Juga bisa dikatakan sebagai raga dari sebuah organisasi. Tertib atau benar tidaknya organisasi dapat dilihat dari sistem administrasinya,” terangnya.
Lebih lanjut, Ja’far mengatakan, salah satu tolok ukur sebuah organisasi itu tertib administrasi adalah cakap dan luasnya pemahaman pengurus terhadap administrasi, semisal soal surat menyurat dan lain sebagainya.
“Oleh karenanya, pelatihan administrasi ini sangat penting dilakukan guna menuju tertib administrasi dalam berorganisasi,” ujarnya.
Menurutnya, dengan pelatihan-pelatihan seperti ini nantinya akan membawa perubahan kepada yang lebih baik bagi sebuah organisasi, baik di tingkat anak cabang maupun ranting.
“Karena dalam pelatihan ini mereka dibekali salah satunya bagaimana cara menulis surat yang benar, baik tata letak maupun bentuk penulisannya,” ungkapnya.
Sementara Ketua PAC IPNU-IPPNU Beji Ahmad Faris Windayanto mengatakan, bahwa kegiatan ini merupakan ikhtiar untuk memfasilitasi kader memperdalam pengetahuan tentang administrasi.
“Manusia berkomunikasi melalui administrasi (persuratan). Maka dari itulah begitu pentingnya administrasi dalam organisasi. Dan organisasi tanpa administrasi akan hampa,” tandasnya.
Faris mengingatkan, di era saat ini administrasi beralih ke digital. Contohnya surat elektronik yang akhir-akhir ini dipergunakan. “Sehingga hal itu nantinya bisa juga dipelajari tata caranya oleh kader,” pungkasnya. (sln)