Berita

Asnuter Bangil Gelar Halaqah Kebangsaan

Bangil, NU Bangil Online

Pengurus Aswaja NU Center (ASNUTER) Bangil menggelar acara Halaqah Kebangsaan dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional dan memperkuat ideologi kebangsaan, Rabu (30/10/2019), bertempat di Aula Gedung Waqfiyah NU Bangil.

Kegiatan tersebut terselenggara bekerja sama dengan Bakesbangpol Kabupaten Pasuruan dalam rangka Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Organisasi Kemasyarakatan.

Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini, Ustadz Fathul Qadier dari Aswaja Center NU Jatim, HM. Suharto dan Mashuri dari Bakesbangpol, serta Gus Saad Muafi dari DPRD Pasuruan. Sementara itu, peserta yang hadir terdelegasi dari beberapa unsur, mulai lembaga di wilayah PCNU Bangil, sampai pengurus banom.

Dalam sesi sambutan, Ustadz Slamet mewakili PCNU Bangil menyampaikan terima kasih terutama pengurus Asnuter Bangil dan pihak Bakesbangpol Pasuruan yang telah mendukung acara Halaqah Kebangsaan tersebut.

“Merupakan satu pertanda yang baik bahwa harakah yang sekarang ini begitu masif dan banyak. Bisa dikatakan, di semua lini di PCNU sudah bergerak. Meski ada yang lari, berjalan, mungkin ngesot. Itu wajar dalam dinamika berorganisasi,” tandasnya.

Dia melanjutkan bahwa kondisi tersebut sangat membahagiakan. Pengurus PCNU Bangil sangat mendukung. “Karena pasca Muskercab sudah ditindak lanjuti mulai sekarang,” tambahnya.

Zainuddin, mewakili Bakesbangpol, dalam sambutannya menegaskan bahwa kehadirannya ke acara Halaqah Kebangsaan salah satunya dalam rangka bernostalgia. “Saya ke sini ke sini sebenarnya nostalgia. Karena saya pernah menjadi dosen di STAIPANA,” tandasnya.

Dia melanjutkan bahwa posisi Bangil dalam konteks pergulatan dinamika kebangsaan sangat kompleks. Sementara Pasuruan, menurutnya, sedang memiliki masalah serius soal narkoba. “Pasuruan itu kasus narkoba terbesar se Jatim. Padahal Pasuruan kota santri,” tambahnya.

Selain itu, dia juga menyinggung beberapa paham garis keras yang ditengarai berafiliasi dengan gerakan terorisme.

“Harus deteksi dini. Kalau ada orang baru di masyarakat, penting untuk dipantau”, tandasnya.

Kegiatan-kegiatan positif seperti Halaqah Kebangsaan ini, menurutnya, sangat baik untuk terus digalakkan sebagai antisipasi dalam menanggulangi kasus-kasus yang sangat kompleks tersebut.

Sesi berikutnya adalah acara inti yang dipandu oleh Ustadz Rofiq. Dia menjelaskan dalam pengantarnya bahwa ancaman radikalisme dan disintegrasi belakangan sangat santer. Dan anehnya, para penganut paham radikalisme itu sering membawa dalil-dalil agama. Meski, menurutnya, latar belakangnya sangat kompleks, mulai dari agama, ekonomi, dan politik.

Narasumber pertama, Mashuri, menjelaskan tentang character building bagi kalangan pemuda. Menurutnya, NU secara umum sudah selesai urusan pembangunan karakternya.

“Jadi, saya di sini tidak bermaksud untuk membicarakan karakter di hadapan bapak-ibu, tetapi bagaimana nanti setelah kita pulang ke rumah masing-masing, kita mampu menularkan karakter sejak usia dini kepada anak-anak kita,” tandasnya.

HM. Suharto, Narasumber kedua, mempresentasikan data-data perkembangan kabupaten Pasuruan beberapa tahun terakhir, mulai dari indeks ekonomi, pendidikan, sampai pada program penguatan kapasitas kemasyarakatan.

Dia menandaskan bahwa secara geografis, Pasuruan memiliki posisi strategis karena berada di tengah-tengah Jawa Timur. “Jadi itu sangat menguntungkan,” tukasnya. (bee/tedj) 

Tags

LTNNU Bangil

LTN NU Bangil merupakan lembaga yang bertanggung jawab mempublikasikan kegiatan-kegiatan PCNU Bangil, mulai dari level kepengurusan cabang, lembaga, banom, mwc dan ranting.

Related Articles

Back to top button
Close
Close