Bersama Tim El-Paidi Beji, Mahasiswa KKN STAIPANA Gelar Pelatihan Ruqyah Aswaja an-Nahdliyyah
Beji, NU Bangil Online — Mahasiswa kelompok IV KKN STAIPANA mengadakan pelatihan Ruqyah Aswaja an-Nahdliyyah, bekerja sama dengan tim Jam’iyyah Ruqyah Aswaja an-Nahdliyyah (JRA) El-Paidi Beji, Minggu, (28/07/2019) tadi siang, bertempat di Gedung Serbaguna Desa Kedungboto, Beji, Pasuruan.
Acara ini diikuti oleh puluhan orang dari bebagai kalangan, mulai petani, pedagang, nelayan, ibu rumah tangga, dan beberapa orang berasal dari luar desa.
Pelatihan ruqyah Aswaja an-Nahdliyyah ini merupakan salah satu program kerja mahasiswa kelompok IV KKN STAIPANA Bangil, dengan tujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat setempat mengenai teknik-teknik self healing, ruqyah mandiri berbasis syari’ah dengan ayat-ayat al-Quran sebagai medianya.
Mewakili panitia penyelenggara, Ketua Ranting NU Kedungboto, Ustadz Khoirul, mengingatkan dalam sambutannya mengenai pentingnya menjaga kesehatan, lebih-lebih di era ketika makanan begitu melimpah dan bermacam-macam seperti sekarang. Pola konsumsi yang sehat, menurutnya, menjadi satu syarat untuk mencegah timbulnya penyakit dalam tubuh seseorang.
Pada sesi pamaparan, Ustadz Rofiq, salah satu tim el-Paidi Beji, menandaskan beberapa landasan historis dan naqliyyah yang menjelaskan fungsi ruqyah sebagai salah satu metode pengobatan dalam Islam. Tujuannya adalah untuk menyuguhkan pemahaman yang utuh kepada masyarakat yang selama ini nyaris mengenal ruqyah secara parsial, lewat tayangan-tayangan di televisi.
Selama ini, menurutnya, banyak dari masyarakat yang salah kaprah dalam memandang ruqyah, dengan menganggap ia hanya untuk pengobatan yang bersifat klenik dan non medis. Padahal, ruqyah itu bisa diterapkan untuk segala penyakit, baik medis maupun non medis. “Kita jangan terjebak dengan tayangan-tayangan yang ada di tivi-tivi,” tandasnya.
Secara normatif, ruqyah Aswaja an-Nahdliyyah biasanya diterapkan melalui beberapa teknik, mulai dari suwuk, sentuhan, dan sima’i. Maka, pada sesi praktik, dengan dipandu oleh tim El-Paidi, para peserta tampak khusyuk dan konsentrasi, terutama saat pertama kali dibacakan ayat al-Qur’an. Akan tetapi, setelah sampai pada teknik sentuhan, banyak dari peserta yang muntah, bahkan ada yang sampai muntah darah.
Tim El-Paidi, yang sudah terbiasa menghadapi suasana seperti itu, terlihat sangat cekatan dalam mendampingi dan menangani para peserta yang muntah-muntah. Selama kurang lebih lima jam-an, proses pengobatan dengan Ruqyah Aswaja an-Nahdliyyah berjalan lancar. Setelah suasana agak lega, para peserta diminta untuk mengkonsultasikan keluhan-keluhan yang dialami mereka. (khoirin/bee)