Turba ke MWCNU Prigen, PCNU Bangil Desak Kader NU Jadi Bagian Pengambil Kebijakan Publik
Prigen, NU Bangil Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bangil terus menggelar agenda Turba ke masing-masing MWCNU di bawah kepengurusannya, dengan tujuan utama sebagai pertemuan konsolidasi kepengurusan baru. Kemarin malam, turba terakhir digelar di MWCNU Prigen, Jum’at (30/08/2019), dimulai sejak pukul 19.00 – 21.00 WIB.
Acara yang bertempat di masjid An-Nur, Bulukandang, Prigen tersebut dihadiri sekitar 150 orang, mulai dari pengurus PCNU, MWCNU, hingga pengurus Ranting dan Banom.
Sambutan pertama disampaikan Wakil Ketua MWCNU Prigen, H. Lukman Hakim, S.Pd., dengan menghaturkan rasa terima kasih terutama kepada pengurus ranting NU Bulukandang dan takmir masjid An-Nur yang telah bersedia menjadi tuan rumah. “Kami sangat memohon maaf kepada PCNU atas keterbatasan kami,” imbuhnya.
Dari pengurus PCNU Bangil, H. Abbas Fatoni, S.Pd. selaku Wakil Ketua, mengucapkan terima kasih kepada pengurus MWCNU Prigen atas terlaksananya Turba yang keenam dan merupakan yang terakhir. Menurutnya, sebagai cabang istimewa, eksistensi NU Bangil harus disyukuri dengan menggali dan merawat potensi-potensi yang dimiliki.
H. Abd. Rouf, sekretaris PCNU Bangil dalam sambutannya juga menyampaikan tentang beberapa poin yang harus diindahkan oleh seluruh kepengurusan di semua level. Pertama, secara administratif kantor PCNU telah dipindah ke gedung baru, yakni Graha NU Km. 5 Bangil – Pandaan, Beujeng, Beji.
Kedua, pengurus NU harus ikut PKPNU dan kemudian mensolidkan kembali proses pengkaderan. Selain itu, menurut lelaki yang kemarin dilantik jadi DPRD Pasuruan ini, pengurus NU harus lebih proaktif, bisa masuk di lini strategis, termasuk pemerintahan. “Sebagai kader NU, kita harus bergerak, mengisi lini-lini strategis khususnya di pemerintahan agar bisa menjadi pengambil kebijakan,” tandasnya.
Dalam konteks media informasi, lanjut pria asal Bangle Gununggangsir ini, warga Nahdliyyin sebisa mungkin tidak mudah dan gegabah sharing info yang berseliweran di chatroom grup-grup WA.
Setelah sesi sambutan, penguatan Aswaja an-Nahdliyyah disampaikan oleh Rais Syuriah MWCNU Prigen, Kiai Mahmudi. Menurutnya, akhlak Rasulullah itu adalah al-Qur’an itu sendiri. Bahkan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah itu sudah menjadi amaliyah para salafusshalih. Maka, kewajiban kita sebagai generasi penerus mereka adalah istiqamah sebagaimana dilakoni oleh para muassis NU.
Acara Turba terakhir ini kemudian ditutup dengan doa yang dimpimpin oleh Wakil Katib Syuriah PCNU Bangil, Kiai Slamet Jufri. (tdj/bee)